Petani di Kabupaten Sambas, berperan penting dalam mewujudkan visi menciptakan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa. Selama ini, Sambas telah menjadi pemasok 20 persen kebutuhan pangan di Kalbar.


Hal itu disampaikan Rustan dalam kesempatan kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI dalam agenda panen raya padi varietas baru inpari 36 dan 37 di Jalan Parit Kongsi, Desa Lonam, Kecamatean Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kamis (19/8/2021).


Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar, Rustan Massinai mengatakan, menciptakan lumbung pangan membutuhkan sinergi semua leading sektor. Salah satunya Kementerian Pertanian. Dia optimistis, Sambas ke depan mampu menjadi mesin penggerak terwujudnya swasembada pangan.

Menurutnya swasembada pangan harus terwujud secepat mungkin, terlebih Presiden Joko Widodo telah memutuskan akan memindahkan Ibukota Negara di Kalimantan Timur. Kalbar harus melihat gambaran itu dengan mempersiapkan diri sebagai penyangga pangan di Pulau Borneo.


"Kami ingin menumbuhkan lumbung pangan baru di luar Jawa. Kami tidak bisa berdiri sendiri, semua leading sektor harus mendukung. Dan yang tidak kalah berperan adalah para petani itu sendiri," katanya.


"Presiden Jokowi telah memutuskan pemindahan ibukota di Kaltim. Artinya kita harus menjadi penyangga sebagai persiapan 2024. Kalau kita tidak disiapkan dari sekarang, kapan lagi," sambungnya.


Panen raya varietas unggul baru Inpari 36 dan 37 kata Rustan, akan dijadikan benih unggul sebagai langkah mencapai swasembada pangan di Kalbar. Petani Sambas diminta tidak mengkonsumsi atau memperjualbelikan hasil panen di Parit Kongsi ini.


"Mohon bapak ibu yang punya padi Inpari 36 dan 37 jangan di konsumsi dulu, kita akan jadikan benih. Insyaallah tahun 2022 jumlahnya mencapai 40 ton dan akan kita bagikan nanti. Kalau sudah ada benih yang melimpah kita akan swasembada pangan," pungkasnya.


Penulis : Darius Tarigan