Hingga saat ini di kota Pontianak masih mengalami kasus keterjangkitan covid-19. Berdasarkan data website resmi Pemerintah Kota Pontianak, (3/9/2021) update, angka kasus konfirmasi mencapai 6.991 kasus dan angka kesembuhan mencapai 6.331 orang.

Mengacu kepada data tersebut, pihak gereja di kota Pontianak tetap melaksanakan ibadah online dan sebagian melaksanakan tatap muka terbatas. 


Dari hasil pantauan tvrikalbaronline.id, minggu (5/9/2021) dibeberapa gereja yang melaksanakan ibadah, terlihat sepi jemaat. Seperti di gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak melaksanakan ibadah dengan membuat jadwal pagi, sore dan malam hari. Pada pelaksanaan ibadah tatap muka terbatas, jemaat diijinkan masuk sekitar 25 hingga 30% untuk bersekutu. Selebihnya dihimbau mengikuti ibadah secara online dari rumah masing-masing yang difasilitasi melalui live streaming.


Dipintu gerbang gereja Katedral Pontianak terpampang imbauan wajib menunjukkan sertifikat vaksin bagi jemaat atau warga kota Pontianak yang ingin memasuki kawasan gereja. Pihak gereja menjelaskan himbauan tersebut merupakan upaya gereja dalam pencegahan penyebaran virus corona dilingkungan gereja, baik saat beribadah ataupun saat berkunjung sebagai tamu. Karena gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak ini juga masuk dalam icon wisata rohani umat Katolik Indonesia dan dunia.



Dilain tempat, seperti Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Pontianak juga terlihat sepi jemaat. Jemaat yang ikut ibadah tatap muka sekitar 10% dari keterisian rumah ibadah.




Sekretaris GBKP Runggun Pontianak, Susin Sinulingga menjelaskan sampai saat ini pihak GBKP masih mengikuti arahan dari pemerintah kota Pontianak dan PGI. Maka untuk jemaat yang berumur dibawah 12 tahun serta jemaat yang masuk kategori lansia tidak diperkenankan mengikuti ibadah tatap muka. Petugas pelayan dan support multimedia serta jemaat yang hadir tetap menggunakan masker selama ibadah berlangsung.


"Kita belum melaksanakan ibadah tatap muka penuh, karena masa pandemi masih belum berakhir. Maka ada rencana mulai tanggal 19 september kita akan melaksanakan tatap muka terbatas dan bergiliran dari 4 sektor jemaat. Sekitar 25% lah, dan setiap jemaat yang hadir wajib mematuhi prorokol kesehatan. Dan soal vaksin ya, kita belum final membahas di majelis, mungkin nanti lansia dapat ikut tatap muka, tapi yang sudah divaksin," katanya.




Sama halnya di Gereja Evangelis Kalimantan Pintu Elok Pontianak juga terlihat tetap menerapkan protokol kesehatan dan tatap muka terbatas dalam melaksanakan ibadah. 

Pendeta Paulus Ajong, M.Th selaku ketua Majelis GKE Pintu Elok Pontianak yang juga sebagai Ketua PGI Kalimantan Barat menjelaskan, selama masa pandemi gereja-gereja diimbau tetap melaksanakan ibadah tatap muka terbatas dan mengefektifkan ibadah online.


"Kita tetap mengacu kepada peraturan pemerintah daerah, dalam melaksanakan ibadah agar pencegahan penyebaran covid 19 dapat maksimal. Tatap muka terbatas ini kita laksanakan karena rata-rata jemaat kita sudah divaksin, itupun kita tetap batasi hanya 25% dari jumlah jemaat yang diperbolehkan masuk gereja. Kalau ibadah keluarga masih murni sepenuhnya melalui online", katanya.






Ketua PGI Kalbar berharap agar semua jemaat gereja di kota Pontianak dan daerah lainnya senantiasa komit untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan covid 19 agar kondisi kembali normal.


Penulis : Darius Tarigan