Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyerahkan secara simbolis sebanyak 300 paket berupa beras masing-masing 10 kilogram bantuan dari Presiden RI Joko Widodo di Halaman Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak. Penerima bantuan terdiri dari 104 orang penyandang disabilitas dan 196 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Rabu (22/9/2021).


Satu diantara penerima bantuan, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Pontianak, Muhammad Lutfi (49) menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah terutama bagi penyandang disabilitas. 


"Mudah-mudahan dengan bantuan ini sebagai awal mula perhatian pemerintah terhadap penyandang disabilitas," ujarnya. 


Meskipun tidak semua penyandang disabilitas menerima bantuan ini, namun ia berharap kedepan mereka yang bisa mendapatkan bantuan pada periode selanjutnya.


"Kita juga menjelaskan kepada teman-teman mungkin ini untuk tahap sekarang dulu," katanya.


Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, bantuan beras dari Presiden ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap rakyatnya. Sebab masih banyak warga yang masih membutuhkan bantuan seperti ini.


"Kita berharap ini bisa memberikan semangat kepada masyarakat untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari ditengah pandemi Covid-19," katanya.


Ditambahkannya, pemerintah pusat dan daerah senantiasa memperhatikan rakyatnya sehingga jangan sampai ada warga yang mengalami masalah kesehatan maupun sosial. Dia berharap warga penerima bantuan dapat memanfaatkan bantuan ini semaksimal mungkin. 


"Kemudian manfaatkan fasilitas pemerintah seperti pengobatan gratis dan pendidikan gratis hingga SMA," imbuh Edi.


Ia meminta camat dan lurah untuk bisa memediasi warga yang memang sudah seharusnya mendapatkan haknya. Selain bantuan beras, ada juga bantuan lainnya seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan bantuan yang bersifat parsial serta stimulan.


"Baik dari pemerintah provinsi, kota, BUMN, BUMD dan masyarakat yang langsung membantu warga lainnya," tuturnya.


Kepada Dinsos Kota Pontianak, Walikota meminta agar Dinsos bisa menyajikan data yang akurat dan faktual. Misalnya ada klaster penduduk yang sangat miskin dan hampir miskin. 


"Saya berharap jangan ada satupun warga Kota Pontianak yang tidak diperhatikan, petugas Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di lapangan saya harap bisa memetakan serta melihat kondisi masyarakat," ucapnya.


Sementara itu Kepala Dinsos Kota Pontianak Darmanelly menjelaskan, berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tercatat 22.854 rumah tangga. Dari jumlah tersebut yang sudah mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 9.536 KK, program BPNT sebanyak 18.608 KK serta yang mendapatkan Bantuan Sosial Tunai sebanyak 9.000 KK.


"Memang masih ada yang belum mendapatkan bantuan tetapi itu kita sesuaikan dengan desilnya," terangnya.


Menurutnya, warga yang terkategori miskin dan sangat miskin dipastikan sudah mendapatkan bantuan. Misalnya yang mendapatkan bantuan PKH rumahnya diperbaiki, jika listrik dan air bersihnya tidak ada maka difasilitasi, anaknya bersekolah, terus kesehatannya ditanggung BPJS. 


"Jadi banyak sekali bantuan yang kita arahkan kepada masyarakat yang masuk kategori sangat miskin sehingga diharapkan dengan bantuan tersebut mereka bisa keluar dari kemiskinan," pungkasnya.


Sumber : Prokopim