Kabupaten Kubu Raya merupakan pemekaran dari Kabupaten induk Mempawah. Masyarakatnya terdiri dari berbagai suku dan agama. Salah satu dalam keberagaman tersebut yaitu hadirnya suku Karo.


Kehadiran berbagai suku yang ada di Kabupaten Kubu Raya dilatarbelakangi oleh profesi dan tugas pegabdian pada instansi pemerintahan.



Dalam upaya melestarikan tradisi dan budaya suku Karo, telah dibentuk suatu komunitas yang diberi nama "Perpulungen Arih Ersada" yang dalam arti bahasa Indonesia memiliki makna "Satu Dalam Kesatuan". Jika diartikan lebih jauh memiliki makna bersatu dalam berbagai sub marga dan keyakinan disatukan oleh budaya.


Pertama kali dibentuk komunitas ini memiliki struktur umum sebagai motor penggerak organisasi sosial dalam kehidupan suku Karo ditanah rantau. Untuk diketahui bahwa sekitar tahun 90an komunitas ini sudah berjalan sesuai dengan situasi tanpa adanya pengurus, dan terus bergerak untuk melestarikannya. Dahulu dikenal dengan sebutan "Karo Sungai Raya".



Seiring perubahan dan meningkatnya populasi yang hadir dalam latar belakang yang berbeda, membutuhkan suatu kepengurusan agar program kerja semakin tersusun dengan baik dan pendataan anggota lebih akurat.



Setelah sekian lama tidak mengadakan pertemuan diakibatkan kondisi pandemi covid-19, pada awal tahun 2022 ini dilaksanakan pertemuan dan mengikuti protokol kesehatan. Hal ini karena saat ini anggota yang terdaftar pada komunitas ini sudah mencapai 30 keluarga. Jika dilihat trend peningkatan jumlah anggota terus bertambah dari tahun ke tahun.



Pada pertemuan awal tahun ini (15/1/2022) dilaksanakan pada sebuah gedung pertemuan yang ada diwilayah sungai raya. Dalam kesempatan tersebut ketua komunitas Perpulungen Arih Ersada, Altides Ginting mengatakan, pertemuan yang dilakukan tersebut merupakan wadah untuk bersilaturahmi sesama warga Karo yang ada disekitar Sungai Raya, Kab. Kubu Raya. Kegiatan itu, lanjutnya, sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai budaya yang ada pada suku Karo.



Pada kegiatan itu dirangkai juga dengan tradisi budaya karo yakni "Landek" atau menari yang dibagi sesuai dengan peradatan suku Karo.

Sehingga diharapkan dari kegiatan budaya ini dapat mempererat rasa kekeluargaan ditanah rantau Pulau Borneo, Kalimantan Barat.


https://youtu.be/_yrty6wp4_s


Penulis : Darius Tarigan