Dalam upaya pengendalian Karhutla yang terjadi di Desa Galang, personil Koramil Sungai Pinyuh, Kodim 1201/Mph bersama Polri dan BPBD Kabupaten Mempawah, terus berupaya memadamkan bara api yang membakar lahan gambut. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kepulan kabut asap yang dapat berdampak kepada jarak pandang pengguna jalan dan sektor penerbangan. Selain itu kabut asap juga dapat menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).


"Personil kami melakukan penyiraman hingga ke dasar gambut, dibuat seperti bubur, sampai tidak ada keluar asap lagi. Cara ini cukup efektif," ungkap Batituud Koramil Sungai Pinyuh, Serma Dian Nuswantoro, Kamis (31/3/2022).


Kemudian, kata dia, untuk mencegah meluasnya kebakaran, personil gabungan berupaya menyekat api dengan cara membasahi semak belukar dan gambut.


"Penyekatan kami lakukan dengan mengendalikan dari kepala api, supaya tidak meluas. Jadi, semak-semak kami siram dan juga membasahi gambut," ucapnya. 


Ditambahkannya, lahan gambut yang terbakar cukup parah, karena memiliki kedalaman yang cukup tebal. Hal ini yang dapat menimbulkan kabut asap.

Terlebih lagi ada beberapa titik api yang tidak dapat dijanggkau karena terhambat akses. Jika dipaksakan dapat beresiko kepada petugas, karena dikelilingi semak belukar dan api dapat sewaktu-waktu membesar diakibatkan hembusan angin yang memicu membesarnya api.


"Tadi ada titik api baru muncul. Tapi, akses ke sana tidak ada. Semaknya cukup tinggi. Kabut asap di lokasi cukup parah dan kondisi cuaca sangat panas disertai angin kencang, sehingga api cepat meluas," tutupnya.


Sumber : Pendim 1201/Mph 

(Media Baru TVRI Kalbar)