Antisipasi Kecurian, Edi Minta Tiang Pembatas Trotoar Dibeton



Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meninjau pembangunan trotoar segmen Jalan Letjen Sutoyo sampai Parit Tokaya, Jumat (8/4/2022). 

Pembangunan trotoar ini merupakan bagian dari penataan trotoar kota sekaligus melanjutkan pembangunan trotoar sebelumnya di sepanjang Jalan Ahmad Yani, dan nantinya akan berlanjut ke Jalan MT Haryono dan Jalan M Sohor.


“Lebarnya nanti sama dengan yang di segmen Museum Kalimantan Barat, yaitu sembilan meter. Nanti untuk pohon-pohon kita pilih, mana yang dipertahankan dan juga mungkin ada yang dipangkas,” jelasnya.


Untuk segmen Untan sampai Polda juga sedang berjalan penataannya, begitu juga di segmen Kantor Gubernur sampai pintu gerbang perbatasan antar daerah.


“Beberapa titik trotoar akan kita tanami pohon-pohon lagi, agar warga bisa menikmati suasana asri. Contohnya yang bagus itu di depan Auditorium Untan, di sana pohonnya rimbun, siang-siang pun tetap teduh,” ucapnya.


Pembangunan trotoar ini ditargetkan rampung sebelum akhir tahun 2022 nanti. Dia juga menambahkan, trotoar ini sengaja dikonsep dengan gaya humanis agar memanjakan masyarakat, khususnya untuk olahraga joging serta bagi pedestrian.


“Untuk total panjangnya sampai tiga kilometer,” ujarnya.


Mengantisipasi hilangnya tiang pembatas trotoar (bollard) seperti kasus beberapa waktu lalu, Walikota Edi Kamtono sudah meminta kepada pihak pelaksana untuk menanam bollard di dalam beton, begitu juga dengan manhole. Selain itu, dia menyebut akan ada penambahan CCTV di beberapa lokasi.


“Jadi tidak mudah untuk dicuri. Kita juga akan pasang lagi CCTV di beberapa titik. Seperti kemarin itu bisa kelihatan karena terdeteksi,” tuturnya.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pontianak, Firayanta menerangkan, pekerjaan pembangunan trotoar ini ditafsir menggunakan sekitar Rp50 miliar bersumber dari dana APBN. Dia menjelaskan, memang terdapat beberapa kendala dalam pengerjaannya, seperti pembebasan lahan.


“Terkait dengan lahan yang dikuasai oleh kantor-kantor dan milik pribadi, kita sedang melakukan pendekatan. Bapak Walikota bahkan langsung bersama PPKAN memberikan penjelasan,” terangnya.


Meski masih ada lokasi lainnya yang memiliki kendala yang sama, pihaknya tengah berupaya untuk meminta kepada pemilik lahan.


“Seingat saya tersisa tiga titik lagi yang masih kita upayakan untuk pembebasan,” imbuhnya. 


Sumber : Kominfo/Prokopim

(Media Baru TVRI Kalbar)