Sejarah TVRI Kalbar secara umum tidaklah terlepas dari sejarah TVRI secara Nasional, yang tujuan pendiriannya adalah untuk menyebarluaskan informasi, mencerdaskan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga stabilitas nasional serta menjaga pertahanan dan keamanan wilayah Republik ini.

Diawali dengan didirikannya sebuah pemancar/transmissi dengan kekuatan 20 Kw di jalan a.yani pontianak, yang mulai melakukan operasional pada tahun 1977, merupakan awal mula berdirinya TVRI di Kalimantan Barat.

Kemudian tahun 1980 jaringan TVRI Kalimantan Barat diperluas dengan memanfaatkan bantuan dari Dephankam (Departemen Pertahanan dan Keamanan), sehingga berdirinya satuan pemancar/transmissi di tiga daerah yaitu Sanggau Ledo, Balai Karangan dan Semitau. Dengan adanya penambahan jaringan ini, maka satuan pemancar/transmissi yang berada di kota Pontianak menjadi leader sector dengan nama Sektor Transmissi 17 Kalbar, yang memberikan pertanggung jawaban kepada Dirjen RTF (direktorat jenderal radio, televisi dan film departemen penerangan RI).


Pada tahun 1982 dengan menggunakan DIP, Sektor Transmissi 17 Kalbar mampu membangun jaringan yang lebih luas dengan mendirikan pemancar/transmissi di Sanggau, Sintang, Nanga Merakai, Sambas, Ketapang dan Putu Sibau, dengan kekuatan transmissi yang tidak merata antara 1 s/d 5 Kw.

Untuk mensukseskan kegiatan MTQ tingkat Nasional tahun 1985 di Pontianak, TVRI dikembangkan lagi dengan mendirikan SPK (stasiun produksi keliling), dengan nama TVRI SPK Pontianak yang mempunyai tugas memproduksi acara-acara TVRI yang disiarkan dari TVRI Jakarta.


Pada tahun 1990 TVRI kembali menambah satuan transmissinya di wilayah Kendawangan dan Nanga Pinoh. Kemudian pada tahun 1994 Singkawang pun mendapatkan jatah pendirian satuan transmissi.

Mengingat wilayah kalimantan Barat yang demikian luas, sehingga satuan-satuan transmissi yang ada masih belum juga mampu menjangkau seluruh wilayah, maka antara kurun waktu 1992 s/d 1995 beberapa wilayah yang belum terjangkau siaran pun didirikan pemancar-pemancar, yang menjadikan Nanga Tepuai, Nanga Badau, Senaning, Serimbu, Sukadana dan Bengkayang pun dapat menerima siaran TVRI.

Sejarah babak baru TVRI di Kalimantan Barat dimulai lagi pada tahun 1997, dimana sejak tahun 1997 inilah TVRI SPK Pontianak ahirnya mampu melakukan siaran sendiri, meskipun pada awal-awal siarannya hanya menggunakan durasi 30 menit saja untuk menyiarkan berita daerah.


Pada tahun 2004 nama stasiunnya berubah tidak lagi TVRI Pontianak, tetapi menjadi Stasiun TVRI Kalimantan Barat.


Untuk menjangkau daerah-daerah terpencil dan untuk lebih mengenalkan lagi Kalimantan barat ke seluruh Indonesia bahkan mencapai belahan bumi Asia Timur, ditahun 2007 TVRI Kalbar dengan durasi siaran telah mencapai 3 jam setiap hari (selebihnya masih merelay siaran TVRI Nasional), melakukan siaran yang dipancarluaskan menggunakan Satelit Telkom Indonesia, pada Frequensi 3816  S/R 3000  Polarisasi HORIZONTAL.


Hingga tulisan ini dipublikasikan, TVRI Kalimantan Barat telah menjadi TV Publik dan TVRI Kalimantan Barat telah melakukan siarannya lebih dari 4 jam pagi dan sore setiap hari,  dengan variasi program acara meliputi informasi, pendidikan, seni-budaya-hiburan, olahraga maupun keagamaan, dan bertekad untuk terus menerus memajukan Provinsi Kalimantan Barat.

Membangun Kalimantan Barat dengan motto “SATU DALAM KEBERAGAMAN” dan selalu menyuguhkan “tontonan yang aman dan berguna bagi anak, keluarga serta masyarakat Kalimantan Barat”.

Tinggal tergantung seberapa besar dukungan masyarakat maupun Pemerintah Daerah untuk dapat bersama-sama TVRI mewujudkan cita-cita masyarakat Kalbar.