Kondisi perbatasan Indonesia – Malaysia hingga saat ini masih cukup memprihatinkan. Besarnya potensi wisata dan sudah membaiknya sebagian infrastruktur jalan tidak berimbang dengan kebutuhan dasar masyarakat. Terlebih pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 kemarin yang menjadi momentum tersedianya bandar udara di kecamatan paloh daya dorong pertumbuhan ekonomi perbatasan. Temajuk merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Desa ini terletak di wilayah paling utara Kabupaten Sambas, dan berbatasan dengan Malaysia.


Dalam kunjungan ke wilayah perbatasan yakni desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Bupati Sambas, Satono merasa prihatin dengan kondisi masyarakat disana. Pasalnya, hingga akhir tahun 2021 ini masyarakat di desa Temajuk belum merasakan nikmatnya listrik PLN. Selain itu infrastruktur jalan dan jembatan di Temajuk juga tidak memadai.


“Kita sudah masuk ke akhir 2021, di sini masih belum ada listrik, makanya mereka bilang rasanya belum merdeka. Infrastruktur seperti jalan dan jembatan masih jauh dari harapan dan belum memadai,” katanya, Kamis (16/9/2021).


Satono mengatakan, saat ini sumber listrik masyarakat di Temajuk mengandalkan generator dan tenaga surya. Hanya hidup disiang hari dan mati dimalam hari. Bahkan ada warga yang sama sekali tidak punya listrik. Menurutnya, masalah listrik disana harus diselesaikan bersama, tidak hanya peran pemerintah daerah tapi juga pemerintah pusat dan PLN sebagai leading sektor kelistrikan negara.


“Barangkali ini perlu menjadi perhatian kita bersama, baik itu pemerintah pusat, kementerian ESDM, PLN dalam hal ini selaku leading sektor. Bagaimana percepatan pembangunan kelistrikan di daerah perbatasan ini,” katanya.


Satono menambahkan, masalah listrik dan infrastruktur sangat vital dan mendesak untuk diselesaikan. Sebab, hal itu akan berdampak pada banyak aspek fundamental lainnya. Diantaranya adalah pendidikan dan kesehatan.


“Bagaimana di masa pandemi ini anak-anak disuruh belajar daring sementara listrik tidak ada, sinyal internet juga tidak ada. Apalagi ketika ada hal-hal yang mendesak. Kemudian jika ada orang sakit yang segera minta rujuk, karena infrastruktur belum memadai jadi terhambat,” imbuhnya.


Satono berkomitmen, pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin bagaimana agar masalah listrik, dan infrastruktur di wilayah perbatasan Sambas-Malaysia itu bisa terselesaikan. 


“Kalau aspek kebutuhan tadi sudah terpenuhi, secara otomatis ekonomi akan mudah berputar lenih cepat. Masyarakat akan segera mencapai kesejahteraan, kemudian anak-anak kita lebih mudah mengakses pendidikan, terutama yang belajar daring, informasi-informasi pembangunan juga bisa diakses,” tegasnya


Ke depan, jika kebutuhan itu sudah terpenuhi, maka perputaran roda ekonomi masyarakat akan semakin kencang.Terlebih lagi, daerah temajuk sudah dikenal dengan destinasi wisata yang ada di ujung borneo. Untuk itu pembangunan daerah perbatasan dalam semua sektor harus menjadi perhatian untuk kemajuan bersama.



Penulis : Darius Tarigan