Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sambas selama tiga hari. Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kalbar ini melakukan berbagai kegiatan, diantaranya memantau langsung pelaksanaan vaksinasi di berbagai tempat, meninjau rencana pembangunan water front city, meninjau pembangunan SMK Terpadu, meninjau lokasi pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar, serta melakukan peresmian jalan Bantanan dan Kantor Bank Kalbar KCP Paloh dan lain lain.


Bupati Sambas, H. Satono mengatakan, kehadiran Gubernur menjadi berkah tersendiri bagi Kabupaten Sambas. 


"Adalah sebuah kehormatan pada hari ini saya dan wabup memasuki 6 bulan 16 hari sebagai bupati dan wabup, dan ditengah kesibukannya bapak Gubernur menyempatkan waktu mengunjungi Kabupaten Sambas selama 3 hari. Dimulai dari memantau vaksinasi, meninjau lokasi rencana pembangunan rumah melayu dan lain lain," ungkap Satono pada saat malam ramah tamah Gubernur bersama tokoh masyarakat di Aula Kantor Bupati, Minggu (26/12/2021) malam.


Beberapa harapan disampaikan oleh Bupati Sambas kepada Gubernur yang dikenal tegas tersebut, tak lain adalah semakin gencarnya pembangunan di Kabupaten Sambas.


"Semoga niat baik kita semua Gubernur berkenan sehingga pembangunan ini akan dilakukan tahun 2022, Gubernur juga mudahan berkenan untuk membangun waterfront city Sambas di tahun depan 2022. Semoga impian masyarakat sambas terwujud dibawah pimpinan bapak gubernur," katanya.


Selain itu, Bupati juga mengatakan pembangunan SMK Terpadu di Kabupaten Sambas diyakini akan meningkatkan kualitas masyarakat di daerah ini.


"Sambas memang mendapatkan anugerah dan berkah dari Allah SWT. Bapak Gubernur juga berkenan membangun sebuah SMK terpadu di Kabupaten Sambas, semoga tahun depan siswa siswi kita sudah bisa belajar di smk terpadu tersebut," jelasnya.


Bupati pada kesempatan ini juga menyampaikan beberapa progres pembangunan kepada Gubernur serta undangan yang hadir.


"Alhamdulillah ada beberapa program yang telah kita lakukan, yakni melaunching sebuah kegiatan untuk membantu masyarakat ditengah pandemi yang membuat angka kemiskinan meningkat, kami launching program bernama prosesar, yakni ketika sakit mereka tidak perlu bayar di Rumah Sakit," katanya.


"Dan program ini kami berkomitmen untuk dilaksanakan sampai akhir masa jabatan kami berdua," tambahnya.


Selain itu kata Bupati, pihaknya juga telah memangkas birokrasi pelayanan kependudukan. Seperti pembuatan Kartu Keluarga dan E_Ktp.


"Karena sambas berbeda dari kota Singkawang dan Pontianak, dengan sebaran penduduk di wilayah yang luas, karenanya kami melaunching  program layanan Adminduk untuk 10 kecamatan guna membantu pencatatan kependudukan," jelasnya.


Tak hanya itu, pelaku UMKM kata Satono juga dibantu dengan memangkas birokrasi pembuatan ijin usaha dan lain lain. Hal ini bertujuan agar mereka bisa mengajukan kredit ringan kepada pihak perbankan.


"Kami juga melihat di Sambas potensi UMKM yang tinggi, namun memang selama ini banyak mereka yang belum meniliki ijin usaha, karenanya kami launching program Rusimah urus ijin cukup dirumah, dua jam selesai.  Sehingga mereka yang punya ijin seperti itu bisa dibantu perkreditan oleh perbankan," ungkapnya.


Sementara itu disela-sela kunjungan kerjanya, Gubernur Kalbar Sutarmidji menjawab harapan yang disampaikan oleh Bupati Sambas. Menurutnya semua bisa direalisasikan.


"Insya Allah bisa diwujudkan, tinggal dicari polanya saja, kalau waterfront, sekarang sudah proses lelang, kalau rumah melayu tugas saya mewujudkannya (anggaran) selebihnya tugas bupati," ungkapnya.


Gubernur juga menyampaikan, Kabupaten Sambas mesti fokus pada sektor pertanian, pasalnya pada bidang tersebut telah terbukti mampu bertahan disaat terjadi hantaman pandemi.


"Kemudian memang sambas harus memilih unggulan apa, kalau bisa ya sektor pertanian, ketika terjadi covid saya ingatkan kadis pertanian untuk menjaga stok beras kalbar, kita mampu dan masih bisa surplus dengan penopang utama itu Kabupaten Sambas," katanya, Senin (27/12/2021).


Dengan memaksimalkan potensi tersebut, Gubernur meyakini akan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sambas.


"Harusnya dengan adanya lahan dan penopangnya harusnya PMI itu jangan lagi pergi ke Malaysia," tukasnya.


Sumber : Humas Kab. Sambas