Untuk mengoptimalkan penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik, sekolah-sekolah di Kabupaten Kubu Raya telah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dikenal dengan sitilah daring. Hal tersebut untuk menyesuaikan dengan kebijakan satgas covid 19 dalam penanganan masa pandemi saat ini. Khusus tingkat Sekolah Dasar, SD Kristen Immanuel II Kubu Raya menerapkan sistem Hybrid. 

Hybrid learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan atau mengkombinasikan antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka (PTM). Sehingga dalam pelaksanaannya, ada kalanya peserta didik dan tenaga pendidik bertatap muka langsung di kelas.

Kepala SDK Immanuel II Kubu Raya Goldo Canda M.L, S.Pd mengatakan, kebijakan pembelajaran system hybrid itu dilakukan agar peserta didik dapat secara aktif mengikuti pembelajaran dari rumah dan tatap muka terbatas di sekolah.


“Sistem hybrid ini kita lakukan karena mengikuti kebijakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dan kita ingin anak-anak lebih dapat mengikuti pembelajaran ya. Karena sebelumnya kita lakukan dengan daring sangat banyak kendala, terutama waktu penyiapan materi online yang harus direkam terlebih dahulu dan koreksi tugas tugas anak”, katanya, Senin (10/1/2022).


Sebanyak 50% dari 710 siswa SD tersebut mengikuti pembelajaran dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari pintu masuk, tempat cuci tangan dan menerapkan rute antar jemput satu arah. Selain itu kelengkapan kamera dalam kelas untuk menghubungkan interaksi guru dengan peserta didik yang mengikuti secara bersamaan dari rumah masing-masing.


“Jadinya, kita lengkapi juga peralatan infocusnya, kameranya dalam kelas. Supaya nanti dalam belajar bersama dapat melihat teman-temannya serta guru dapat berinteraksi dengan siswa yang mengikuti dari rumah. Kebijakan system seperti ini akan kita berlakukan dalam satu semester, dan tetap kita sesuaikan dengan sistuasi dan perkembangan”, paparnya menambahkan.


Dari pantauan dilapangan proses belajar mengajar cukup tertib, namun masih perlu penyesuaian bagi orangtua yang menjemput agar tidak berkerumun. Saat pembelajaran usai, pihak sekolah juga menata anak didik damal menunggu jemputan dengan cara berbaris agar tidak berkerumun satu dengan yang lainnya.

Goldo dan guru-guru disekolah ini berharap agar PTM Full dapat segera diterapkan jika masa pandemic sudah berakhir.


Penulis : Darius Tarigan