Empat Kabupaten di Kalimantan Barat yang diduga kuat sudah terjangkit African Swine Fever (ASF) antara lain Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi dan Kabupaten Sanggau.

Hal tersebut setelah ditemukannya kasus kematian ternak babi warga secara tidak wajar di Kecamatan Entikong dan Sekayam beberapa waktu lalu.


Setelah dilakukan pemeriksaan, hasil uji laboratorium pada sampel ternak babi di Kecamatan Entikong Positif ASF. Penyataan itu disampaikan oleh dokter hewan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Entikong, Astried Violany di Entikong. Ia mengatakan pihaknya siap mensuport penanganan ASF bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sanggau dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Sedangkan tindakan yang telah dilakukan, menurutnya melalui Pemerintah Kabupaten Sanggau telah mempersiapakan serum Covalen ASF untuk diberikan pada ternak babi yang masih hidup.


“Itu dalam salah satu sampelnya positif ASF, sehingga tindakan lebih lanjut kita hanya bisa melakukan pengawasan ya. Dan dari hasil tersebut ada empat Kabupaten di Kalimantan Barat ini yang sudah positif ASF.Untuk itu diharapkan kepada masyarakat, jika ada ternak babi yang mati agar dikubur dan tidak membuangnya ke sungai”, katanya, Rabu (2/2/2022).


Selain itu, Violany juga meminta proaktif dari warga jika menemukan kasus kematian ternak babi agar menginformasikan kepada petugas. Dengan partisipasi tersebut dapat dilakukan langkah-langkah cepat untuk menangani kasus kematian ternak babi pada empat Kabupaten di Kalimantan Barat.


Sementara itu Kepala Desa Pengadang, Leo Petojunaidi mengakui sejak awal tahun 2022, warga sudah melaporkan kasus kematian babi di desa pengadang. Sebagai penanganan perdana, lanjutnya, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau juga telah melakukan Bio Security dengan melakukan penyemprotan disinfekan pada kandang babi yang ada di dusun yang terdampak.



Penulis : Darius Tarigan

(Media Baru TVRI Kalbar)