Bakulapura Institute secara resmi didekalarasikan yang berlangsung di Gedung Rektorat Politeknik Negeri Ketapang, Senin (14/3/2022).

Bakulapura Institute lahir dari pemikiran bersama beberapa anak muda dari latar belakang yang berbeda namun mempunyai pandangan  yang sama tentang permasalahan sosial,budaya dan politik.

Sebagai inisiator dari kegiatan tersebut adalah Markolaus Sutopo, Hendri Muhammad, Amir Hamzah Nasution dan Muhammad Pujianto. Bakulapura diambil dari dari bahasa sansekerta yang artinya pohon tanjong, yang juga merujuk  pada sebutan  Kerajaan Tanjung Pura dimasa Kerajaan Singosari.

Bakulapura merupakan lembaga pusat kajian yang berkonsentrasi pada isu sosial, budaya dan politik. 


Nafas dari pergerakan dalam wadah ini diharapkan menjadi tempat para aktivis, pegiat dan mahasiswa untuk menambah diversity berfikir melalui kajian-kajian dan diskusi. Program Nasional yang saat ini sedang dibangun di pulau Kalimantan, seperti IKN seyogyanya butuh masukan-masukan, kajian dan saran oleh lembaga-lembaga sosial.


Hadirnya Bakulapura diharapkan juga mengambil peran untuk memberikan sumbangsih pemikiran dan kajian terkait pembangunan semua sektor pada program Nasional dan Daerah. Sebagai Lembaga yang terlahir di Pulau Kalimantan, tentunya memiliki rasa tanggung jawab untuk progres IKN 5 – 10 tahun kedepan.


Deklarasi ini ditandai dengan kegiatan seminar dan diskusi bersama mahasiswa Politeknik Negeri Ketapang tentang kewirausahaan.

Turut hadir membuka acara tersebut adalah Direktur Politeknik Negeri Ketapang Endang Kusmana,SE,MM,CA dan menyambut baik lahirnya Bakulapura Institute.


Sumber : Jhon Ketapang

(Media Baru TVRI Kalbar)