Bupati Sambas, Satono melihat langsung koleksi pusaka di Museum Daerah Kabupaten Sambas, dia ingin sekali, Museum Daerah dijadikan pusat edukasi bagi masyarakat dan pelajar atau mahasiswa yang ada di Sambas maupun dari luar daerah.


Keinginan tersebut disampaikan orang nomor satu di Kabupaten Sambas itu usai mengikuti acara Pameran Temporer Museum Daerah Kabupaten Sambas dengan tema "Museum Sebagai Pusat Edukasi", Senin (11/10/2021).


Pameran Temporer Museum Daerah Kabupaten Sambas berlangsung selama lima hari, mulai 11 sampai 15 Oktober 2021.


"Saya ingin bagaimana ke depannya, Museum Daerah Kabupaten Sambas menjadi pusat edukasi bagi masyarakat, terutama siswa sekolah dan mahasiswa. Baik itu dari Sambas maupun dari luar Sambas," katanya.


Bupati Satono mengatakan, di dalam Museum Daerah Kabupaten Sambas ada 561 koleksi budaya seperti benda-benda pusaka yang mengandung nilai sejarah bagi daerah. Dia ingin, masyarakat luas mengetahui bahwa Museum bisa dijadikan sarana edukasi dan sosialisasi tentang kebudayaan Sambas.


Lebih lanjut, Bupati Satono mengatakan, eksistensi Museum Daerah Kabupaten Sambas sangat penting mengingat Sambas adalah wilayah perbatasan Kalimantan Barat yang terkenal dengan kerajaannya sejak jaman kolonial.


Menurutnya, Keraton Alwatzikhoebillah adalah identitas asli Kabupaten Sambas yang memiliki banyak peninggalan sejarah penting dan harus dilestarikan. Beberapa diantaranya disimpan rapi dalam Museum Daerah Kabupaten Sambas.


"Kita ketahui bersama, bahwa Sambas ini adalah negeri kerajaan sejak jaman kolonial hingga sekarang. Keraton Alwatzikhoebillah adalah identitas bagi Sambas. Penuh sejarah dan budaya yang harus dilestarikan dan di jaga," katanya.


Sumber : Humas Kab. Sambas