Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalbar mengikuti Minilokakarya Stunting dan Verval Data Keluarga Beresiko Stunting Seluruh Kecamatan di Provinsi Kalimantan Barat secara Daring di Ruang Data Analisis Kantor Gubernur Kalimantan Barat. Jum'at (26/04/2024).

Mini Lokakarya ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari informasi di setiap kecamatan terkait hasil verifikasi dan validasi data yang diminta oleh Pemerintah Pusat.

Dalam arahannya, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini, dengan menekankan pentingnya verifikasi dan validasi data yang dimulai dari tingkat unit terendah. 

Ia mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di Kalbar telah menurun ke angka 20,6%, dengan target penurunan di tahun 2024 menjadi 17,07%. Angka ini lebih tinggi dari target nasional sebesar 14%. Pencapaian ini, menurutnya, perlu diraih melalui sinergi dan komitmen bersama.

"Pemerintah Provinsi Kalbar, sebagai perwakilan Pemerintah Pusat di daerah, mengharapkan data stunting yang disampaikan secara terinci dan berkualitas, serta memiliki komitmen bersama dalam penanganan stunting," jelas Muhammad Bari.

Bari juga menekankan agar dalam Mini lokakarya ini harus ada informasi detail terkait jumlah anak yang masuk kategori stunting.

“Jadi harus mendetail, berapa jumlah besaran yang sampai kepada anak-anak yang perlu kita tangani, sampai di kecamatan kemudian di kelurahan mana, di desa mana dan seberapa banyak anak -anak yang sudah diberikan dalam hal penanganan Stunting ini, juga harus diketahui berapa jumlah perempuan dan laki-lakinya data itu harus kita peroleh”, tegasnya.

Ia berharap dari kegiatan ini dilakukan secara rutin agar dapat lebih tajam mengevaluasinya dan memverifikasi data-data yang diperoleh sampai dengan akhir tahun.

Kemudian, dirinya menargetkan tahun ini TPPS mempunyai database yang betul-betul dapat dijadikan sebagai acuan yang akurat sebagai pembanding nantinya. Dirinya berharap dari kegiatan Mini lokakarya ini akan menghasilkan tujuan-tujuan dan solusi dalam perbaikan dan penurunan Stunting di Kalimantan Barat. 

Kegiatan Mini Lokakarya Stunting dan Verval Data Keluarga Beresiko Stunting ini dihadiri oleh Satgas Penanganan Stunting se-Kalimantan Barat, Kepala Organisasi Daerah terkait permasalahan stunting, Penyuluh Berencana seluruh Kalbar, serta Camat di seluruh Kalimantan Barat yang mengikuti secara daring. Turut hadir pula Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar. 

Sumber : Adpim Prov Kalbar 
Publisher : Darius Tarigan